Makassar, Sonora.ID - Arus keluar uang tunai (outflow) di Sulawesi Selatan (Sulsel) pada periode Ramadan dan lebaran tahun ini diprediksi turun hingga 20,90 persen menjadi Rp 4,32 triliun.
Kepala Group Advisory Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia (BI) kantor perwakilan Sulsel, Endang Kurnia Saputra memaparkan sejumlah alasan terjadinya penurunan tahun ini.
Di antaranya perlambatan pertumbuhan ekonomi, kebijakan larangan mudik, pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan pemindahan hari libur bersama dalam rangka Idul Fitri 1441 hijriah.
Baca Juga: BI Sulsel Siapkan Uang Tunai Rp4,32 Triliun untuk Idul Fitri 1440 H
Endang mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi mengenai pemberian layanan perbankan serta mendorong transaksi non-tunai. Layanan yang dimaksud adalah memberikan layanan dengan mengacu pada protokol pencegahan seperti penggunaan masker, pemindaian suhu tubuh, dan penerapan jaga jarak atau physical distancing.
“Kita juga dorong masyarakat untuk menggunakan metode penggunaan transaksi non tunai dengan menggunakan transaksi pembayaran secara non tunai melalui digital banking, uang elektronik, dan pembayaran berbasis digital/QR Code dengan standar QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard),” ujar Endang melalui video konferensi belum lama ini.
Endang mengaku Bank Sentral membuka layanan penukaran uang rupiah kepada masyarakat akan disediakan melalui loket di 37 kantor cabang bank di Kota Makassar.
BI Sulsel juga memaksimalkan pendistribusian uang di berbagai wilayah melalui kas titipan agar perbankan memiliki kecukupan persediaan uang secara jumlah dan pecahan.