Dengan optimasi-optimasi yang sudah dilakukan tim laboratorium diharapkan akan bisa dilakukan testing yang cepat dan luas serta diikuti tracing yang progresif.
"Dibutuhkan orkestrasi yang baik untuk bisa saling mengkoordinasikan guna meningkatkan berbagai pelayanan penanganan Covid-19. Sehingga, akan bisa berujung pada menurunnya angka penyebaran, menurunnya angka kematian serta meningkatnya angka kesembuhan Covid-19 di Jatim," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Rumpun Kuratif Satgas Covid-19 Jatim Joni Wahyuhadi mengatakan, bahwa bantuan ventilator akan datang lagi dari Gugus Tugas Pusat yang juga akan segera diberikan lagi pada RS rujukan di Jatim.
Sedikitnya terdapat di 7 RS yang akan segera mendapat bantuan tersebut.
Baca Juga: Sejak PSBB Jilid I, Pemkot Surabaya Terus Awasi Pusat Perbelanjaan
"Alhamdulilah, hari-hari kedepan juga akan ada bantuan ventilator dari Gugus Tugas Pusat. Serta bantuan lainnya yang memungkinkan pelaksanaan testing yang lebih cepat seperti rapid tes maupun reagen PCR tes," tegas Joni.
Ia melanjutkan, Pemprov Jatim juga sudah melakukan pengembangan ketersediaan bed isolasi.
Salah satunya, yaitu beroperasinya RS infeksi atas dukungan Pemprov dan para donatur dimana sampai saat ini sudah bisa merawat 85 pasien.
"Kami juga terus mensupport pemanfaatan RS darurat Puslitbang Humaniora. Terlebih, perjanjiannya dengen Kemenkes telah selesai dan diharapkan mulai besok bisa digunakan. Sedikitnya, terdapat 40 kamar yang minggu ini bisa digunakan untuk isolasi Covid-19 dan seterusnya akan dioptimasi sampai 500 bed bagi pasien gejala ringan sampai sedang," urai Joni yang juga Dirut RSUD Dr. Soetomo.
Baca Juga: Lontong Balap Kranggan Surabaya, Kuliner yang Bertahan Saat Pandemi