Untuk itu diharapkan para petani bisa mengolah lahan sawahnya dengan baik untuk bercocok tanam, dan selalu jaga diri, jaga keluarga, jaga kelompok-kelompok tani serta jaga lahan sawah agar bisa selalu berproduksi menghasilkan pangan untuk kebutuhan masyarakat.
Sementara Kadis Pertanian Kota Denpasar, Ir. Gede Ambara Putra mengatakan bantuan pupuk NPK dan bibit padi ini menyasar ke subak/kelompok tani sebanyak 33 subak yang ada di Denpasar untuk masa tanam mulai bulan Juni sampai September 2020, dengan areal seluas 1.535 ha (Hektar).
“Pemberian bantuan pupuk ini dimaksudkan untuk pengamanan produksi Padi di Denpasar, dikarenakan dari subsidi nasional Pemerintah Pusat kebutuhan pupuk NPK yang dialokasikan untuk Kota Denpasar sangat jauh dari kebutuhan yang ideal yakni sebesar 200kg/per hektar, yaitu hanya mampu tersedia 75kg/per hektar. Dengan adanya refocusing anggaran pemkot Denpasar, petani mendapatkan tambahan lagi 100kg/per hektar pupuk NPK Phonska Plus Non Subsidi dan 20kg/per hektar benih Varietas Ciherang,” ungkapnya.
Baca Juga: Hadapi Pandemi Covid-19, Pemkot Bandung Segera Bentuk Satgas Pangan
Dengan demikian diharapkan dengan bantuan sarana pertanian ini, pengamanan produksi padi di Denpasar dapat tercapai dan produktivitas padi dapat di capai sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu 67,07kg/per hektar.
Pekaseh Subak Umalayu, I Made Suarta yang ikut menerima bantuan mengungkapkan rasa terimaksihnya yang sebesar-besarnya kepada Pemkot Denpasar dan Bapak Walikota atas perhatiannya kepada para petani di saat musim pandemi covid 19 ini.
“Untuk pengamanan produksi padi, kami petani Denpasar siap berusaha untuk memenuhi pangan yang ada di Kota Denpasar dan siap melaksanakan protokol Kesehatan saat Bertani maupun dilingkungan masyarakat,” tegasnya.
Baca Juga: DPRD Kalsel Fokus pada Kecukupan Pangan Pasca Pandemi Covid-19