Terutama untuk dua komoditi pokok, seperti beras dan gula pasir. Kedua stok ini aman untuk beberapa bulan ke depan.
Untuk stok gula pasir, saat ini mencapai 6000 ton, jumlah ini aman untuk 2 bulan ke depan.
Sedangkan untuk stok beras, saat ini jumlahnya mencapai setengah juta ton, dan ini aman untuk 4 bulan ke depan. Ditambah beberapa daerah di Jabar saat ini tengah musim panen.
“Terlebih, saat ini di lapangan akan dilanjutkan dengan proses penggilingan gula. Sudah banyak yang memproses. Jadi stok untuk gula pasir insyaAlloh aman,“ ujar Arifin dalam jumpa persnya di Gedung Sate Bandung, Rabu (3/6/2020).
Disinggung mengenai digitalisasi pasar, Arifin mengatakan bahwa program itu sudah dijalankan sejak wabah virus ini, namum hingga sekarang belum memberikan hasil maksimal.
Baca Juga: 'Remon' Sang Bayi Lutung Menggemaskan, Yang Populasinya Hampir Punah di Bandung Zoo Garden
Menurutnya, jumlah pasar rakyat yang dikelola pemerintah di Jabar mencapai 400 pasar. Dari jumlah itu baru sekitar 125 pasar yang sudah melaksanakan digitalisasi pasar.
Meskipun banyaknya memang hanya satu arah, artinya belum menyentuh pada pendistribusian massal.
“Umumnya pedagang itu hanya memesan barang melalui aplikasi whatsapp saja. Jadi, masih satu arah, dan belum menyentuh ke distribusi massal, seperti bekerjasama dengan aplikasi online (Gojek dan Grab). Makanya kita bersama Dinas Indag Kabupaten/kota akan terus melakukan sosialisasi, karena belum banyak pasar yang melakukannya," tutup Arifin.