Makassar, Sonora.ID - Neraca perdagangan Sulawesi Selatan masih mencatatkan surplus sebesar 57,31 juta dollar pada April 2020. Angka tersebut naik tajam jika dibanding periode yang sama tahun lalu, yang mengalami defisit senilai 21 juta dollar amerika.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, Yos Rusdiansyah mengatakan surplus tersebut berkat nilai ekspor Sulsel yang mencapai 108,40 juta dollar. Jauh lebih tinggi dibandingkan dengan nilai impor Sulsel yang hanya 57,31 juta dollar.
Data BPS menunjukkan nilai ekspor pada April 2020 naik hampir 36 persen secara bulanan (mtm). Komoditi ekspor masih tetap didominasi oleh nikel dengan kontribusi 69 persen dari total ekport secara keseluruhan. Disusul biji-bijian berminyak dan Tanaman Obat, Lak, Getah dan Damar, Besi dan Baja serta Ikan, Udang dan Hewan Air Tidak Bertulang Belakang Lainnya.
Baca Juga: Diperpanjang Lagi, Siswa Belajar dari Rumah Hingga 19 Juni 2020
Sebagian besar ekspor pada bulan April 2020 ditujukan ke Jepang dengan kontribusi 70,74 persen. Disusul Tiongkok, Vietnam, Australia dan Korea Selatan.
"Kita patut bersyukur Sulsel masih mengalami surplus di tengah pandemi Covid-19," ujarnya saat konferensi pers melalui virtual belum lama ini.
Sementara, nilai Impor Sulsel pada bulan April 2020 tercatat mencapai 57,31 juta dollar atau mengalami penurunan sebesar 27,86.
Baca Juga: 18 Daerah Di Makassar Aman Dari Covid-19, Nurdin Abdullah : Masih Fluktuatif
Masih merujuk data BPS, lima kelompok komoditas utama yang diimpor pada bulan April 2020 yaitu Gula dan Kembang Gula dengan kontribusi 22 persen lebih. Disusul Bahan Bakar Mineral, Gandum-ganduman, Ampas atau Sisa Industri Makanan. *Muh Said