Hati-hati, Bau Ini Dianggap Jadi Pertanda Virus Corona Ada di Sekitar Anda

9 Juni 2020 11:26 WIB
Ilustrasi bau virus corona.
Ilustrasi bau virus corona. ( Freepik.com)

Sonora.IDVirus corona hingga kini masih merebak di berbagai negara di penjuru dunia, termasuk Indonesia. Beberapa cara pun bisa dilakukan masyarakat agar terhindar dari penularan virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China itu.

Salah satu upaya pencegahan penularan virus corona adalah dengan menjaga jarak fisik atau physical distancing dan mengenakan masker saat terpaksa melakukan aktivitas di luar rumah.

Selain itu, muncul pernyataan dari Bruce Y. Lee, profesor Kebijakan dan Manajemen Kesehatan di the City University of New York School of Public Health yang menyatakan bahwa virus corona bisa dideteksi melalui indera penciuman.

Lee mengatakan jika seseorang pernah memasuki ruangan atau gedung dan mencium bau apek, itu merupakan indikator yang baik bahwa ruangan itu berisiko tinggi terdapat virus Corona.

Melalui Forbes Lee menyatakan di tengah pandemik virus Corona, area yang tampak basi, apek, dan pengap adalah perrtanda bahwa udara di tempat tersebut tidak bergerak dan harus dihindari.

Baca Juga: Era New Normal, Bagaimana Cara Aman Makan di Restoran Favorit?

"Itu juga berlaku untuk bar, restoran, toko, dan perusahaan lainnya," ujar dia sesuai dilansir dari Forbes, Selasa (9/6/2020).

Ia menjelaskan bahwa bau busuk bisa menjadi pertanda ventilasi yang buruk. Menurut para ahli, ventilasi yang buruk dapat menyerang indera, termasuk penciuman. Di rumah atau ruangan di mana kelembapan tidak dapat keluar, ia dapat menimbulkan bau apek.

Ini berarti jika Anda dapat dengan mudah mencium aroma jamur, busuk, atau lembap, Anda mungkin memasuki ruang yang memiliki ventilasi buruk. Dan karena virus Corona dapat ditularkan lewat droplet yang menyebar di udara, ventilasi yang tepat sangat penting dalam menghilangkan patogen dari udara yang Anda hirup dalam ruangan.

"Ventilasi memainkan peran penting dalam menghilangkan udara yang sarat virus yang dihembuskan sehingga menurunkan konsentrasi keseluruhan dan dosis berikutnya yang dihirup oleh penghuninya," tulis para ilmuwan di Pusat Penelitian Udara Bersih (gCARE) Universitas Surrey.

Di kesempatan terpisah, ahli epidemiologi dari Universitas Hong Kong juga baru-baru ini menemukan bahwa area dengan ventilasi buruk berada di pusat banyak kasus virus Corona "super spreader", termasuk tempat ibadan dan restoran. Dalam banyak kasus, laporan wabah virus Corona berjalan beriringan dengan lokasi yang padat dan area yang kurang berventilasi.

Jadi, perhatikan lingkungan Anda dan berhentilah sejenak untuk menghirup bau saat Anda memasuki ruangan atau gedung. Rasakan apakah hidung Anda menghirup aroma yang kurang sedap dan pengap. Jika khawatir, cobalah buka jendela. Jika tidak, lebih baik Anda pindah ke ruangan lain.

PenulisKumairoh
EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm