Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur mencatat perkembangan nilai ekspor komoditas Covid-19 ternyata lebih mendominasi dibanding impor.
Hingga Mei 2020, nilai total ekspor komoditas Covid-19 Jatim mencapai USD 21.865.865 dibandingkan nilai impor yang mencapai USD 15.977.291 pada bulan yang sama.
Hal ini diketahui saat acara Berita Resmi Statistik (BRS) "Press Release" BPS Jatim yang dilakukan secara video conference, dengan materi Perkembangan Ekspor-Impor Jatim, Senin (15/06/2020).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur, Dadang Hardiwan saat sesi tanya jawab mengatakan bahwa dalam hal komoditas Covid-19, ada peningkatan dari sisi ekspor dan impor.
"Pada Mei, impor rapid test, pakaian pelindung, hand sanitizer dan kacamata pelindung meningkat. Selain ekspor bahan baku hand sanitizer," kata Dadang.
Lima besar pertama ekspor komoditas Covid-19 berupa obat dan vitamin, produk mengandung desinfektan siap pakai, bahan baku hand sanitizer, bahan baku pakaian pelindung dan bahan baku masker.
Tercatat, ekspor utama komoditas Covid-19 seperti obat dan vitamin pada Mei 2020 mencapai USD 7.018.434 atau turun (43.37) persen dari April 2020 sebesar USD 12.394.053.
Selama periode Januari hingga Mei 2020, obat dan vitamin sempat mencatatkan nilai ekspor tertinggi pada Maret yang mencapai USD 14.364.756.
Sementara itu, Kepala Bidang Distribusi BPS Jawa Timur, Satriyo Wibowo menambahkan, setidaknya tercatat ada 20 komoditas Covid-19 yang dipantau.
Lima besar kedua ekspor komoditas Covid-19 berupa sarung tangan, masker, sepatu pelindung, pakaian pelindung dan swab.