Manado, Sonora.ID - Dalam rangka membantu warga yang terdampak Covid-19, saat ini Pemerintah Kota Kotamobagu, menyalurkan bantuan sembako tahap dua.
Bantuan tersebut berupa beras 10 kilogram, ikan kaleng, minyak goreng, teh, dan gula pasir.
Sayangnya, bantuan sembako yang diberikan Pemerintah Kotamobagu yakni beras 10 kilogram berkutu dan dinilai tidak layak konsumsi.
Karena tidak layak dikonsumsi, bantuan beras itu dijual kembali oleh warga untuk diganti dengan beras yang berkualitas lebih baik, atau bahkan dijadikan pakan ternak ayam.
“Saya terima bantuan sembako mendapatkan beras, ikan kalengan, mie instant, minyak goreng, teh dan gula pasir. Tapi sayang kualitas beras yang diberikan tidak bagus, tidak bisa dimakan. Jadi terpaksa dikasih makan untuk ayam. Merasa kecewa dengan bantuan yang diberikan, sebab penerima lainnya diberikan beras kualitas bagus.” ujar Suratman Paputungan warga penerima beras di Poyowa Besar Satu, Kotamobagu , Minggu (14/6/2020).
Baca Juga: Lagi, Pihak Keluarga Menolak Jenazah PDP Covid-19 di Makamkan Dengan Prosedure Covid-19
Terkait hal ini, pemerintah desa Poyowa Besar Satu telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kotamobagu untuk mengantinya dengan beras yang kualitas baik.
“Buruknya kualitas beras yang diterima warga menjadi tanggungjawab pemerintah desa, karena pemerintah desa adalah bagian dari pemerintah kota Kotamobagu. Untuk beras yang tidak layak dikonsumsi kami sudah koordinasikan dengan dinas Sosial Pemkot Kotamobagu, dan jika ada masyarakat yang melaporkan buruknya kualitas yang diberikan, Dinsos siap menggantikannya dengan kualitas beras yang lebih baik.” ungkap Yandi Mokoagoow Kepala Desa Poyowa Besar Satu.
Warga berharap agar Pemerintah Kotamobagu memperhatikan kualitas beras sebelum disalurkan kepada masyarakat yang terdampak Covid-19, sebab di daerah lain bantuan yang diberikan merupakan beras kualitas premium.
Sedangkan di kota Kotamobagu sendiri justru menyalurkan beras kualitas medium dan berkutu.
Selain beras berkutu dan tidak layak di konsumsi, sebagian warga juga mengeluhkan terkait belum tersentuhnya bantuan dari pemerintah akibat wabah pandemi Covid-19 ini.