Surabaya, Sonora.ID - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur, perhiasan atau permata masih menjadi golongan penyumbang ekspor nonmigas terbesar pada bulan Mei 2020 termasuk saat masa PSBB dan pandemi.
Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan memaparkan hal ini saat acara Berita Resmi Statistik (BRS) "Press Release" BPS Jatim yang dilakukan secara video conference, dengan materi Perkembangan Ekspor-Impor Jatim, Senin (15/06/2020).
"Peningkatan nilai ekspor nonmigas terbesar pada bulan Mei 2020 terjadi pada golongan barang perhiasan/permata yang naik sebesar USD 198,19 juta yakni dari USD 79,89 juta menjadi USD 278,07 juta di bulan Mei," kata Dadang.
Menurutnya, perhiasan/permata berkontribusi sebesar 22,49 persen pada total ekspor nonmigas Jawa Timur bulan Mei. Golongan komoditas ini paling banyak diekspor ke Swiss dengan nilai USD 152,48 juta.
Baca Juga: Selama PSBB, BPS Jatim Mencatat Nilai Ekspor Komoditas Covid-19 Lebih Mendominasi
Jika dikelompokkan berdasarkan golongan barang (HS) 2 digit, maka di bulan Mei 2020, golongan barang perhiasan/permata (HS 71) menjadi komoditas ekspor nonmigas utama Jawa Timur dengan nilai transaksi sebesar USD 278,07 juta.
Nilai tersebut naik 248,08 persen jika dibandingkan dengan bulan April 2020 yang mencapai USD 79,89 juta. Perhiasan/permata berkontribusi sebesar 22,49 persen pada total ekspor nonmigas Jawa Timur saat Mei 2020. Diketahui, golongan komoditas ini paling banyak diekspor ke Swiss dengan nilai USD 152,48 juta.
Selama masa PSBB, emas dalam bentuk bongkah, ingot atau batang tuangan juga tercatat menjadi komoditas ekspor terbesar di bulan Mei, yakni sebesar USD 191,41 juta. Komoditas ini sebagian besar diekspor ke Swiss sebesar USD 152,48 juta.
Peringkat kedua ditempati oleh komoditas tembaga dimurnikan berupa katoda dan bagian dari katoda dengan nilai eksporsebesar USD 107,33 juta yang dominan
diekspor ke Tiongkok sebesar USD 80,85 juta.
Peringkat ketiga adalah komoditas sisa dan skrap dari logam mulia lainnya dengan nilai ekspor USD 70,58 juta. Komoditas ini sebagian besar diekspor ke Jepang yaitu dengan nilai sebesar USD 50,92 juta.
Komoditas emas dalam bentuk bongkah, ingot atau batang tuangan mempunyai peranan terhadap total ekspor Mei 2020 sebesar 15,26 persen. Secara kumulatif selama Januari-Mei 2020, emas memberikan kontribusi ekspor sebesar 16 persen atau sebesar USD 1.342,60 juta.
Setelah perhiasan/permata, emas hingga tembaga, ekspor nonmigas lainnya dari Jatim adalah lemak & minyak hewan/nabati. Disusul kayu dan barang dari kayu, kertas/karton, daging dan ikan olahan, bahan kimia organik, ikan dan udang, tembakau dan produk kimia.