Sonora.ID - Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern mengaku frustasi karena gaji penuhnya masih belum dipotong untuk penanganan Covid-19.
Padahal pada dua bulan lalu Selandia Baru telah membentuk kebijakan untuk memotong gaji selama enam bulan untuk parlemen.
“Pemotongan akan tetap terjadi dan tetap berlangsung selama 6 bulan. Tetapi, betapa saya frustasi pada berapa lamanya waktu untuk mulai melakukan itu,” ujar Jacinda.
Pengumuman tersebut diumumkan pada pertengan April saat negara itu sedang melakukan lockdown.
Saat itu dikatakan bahwa menteri dan pegawai negeri sipil akan ikut mengalami pemotongan gaji sebanyak 20 persen selama enam bulan.
Namun, melansir dari Nzherald via Kompas.com, hingga kini kebijakan pemotongan gaji untuk solidaritas Covid-19 belum juga terpenuhi.
Otoritas Remunerasi mengatakan pemotongan tidak akan dimulai sebelum 9 Juli.
Hal itu karena adanya proses birokrasi yang rumit dan panjang soal kebijakan pemotongan gaji itu.
Lebih lanjut, Ardern mengatakan pada media, pihaknya percaya jika anggota perlemen akan memimpin dan memberikan contoh yang baik terkait pemotongan gaji ini.
Baca Juga: Foto Satelit Milik Amerika Buktikan China Bohong soal Virus Corona