“Kombinasi (obat) apa yang dipakai di rumah sakit itukan ada protapnya mereka, dan itu sesuai keahlian mereka, kalau dia jantung yah ahli jantung, kalau dia paru yah ahli paru, dan kalau dia covid yah ahli paru yang kasih pengobatan,” ujarnya saat dimintai tanggapannya belum lama ini.
Dalam artian, penanganan setiap pasien yang terpapar Covid-19 berbeda-beda. Sebab mempertimbangkan kombinasi penyakit bawaan setiap pasien.
“Saya no komen kalau itu, biarkan pakar yang meneliti,” singkat Naisyah menambahkan.
Baca Juga: Discapil Kota Makassar Hadirkan Inovasi Baru Pada Layanan Online Selama Pancemi Covid-19
Disisi lain, Naisyah mengaku penggunaan dexamethasone sebagai obat Covid-19 tidak menutup kemungkinan akan dilakukan.
Hal Itu jika ada rekomendasi yang diikuti dengan riset di Indonesia.
“Kami tinggal menunggu rekomendasi, pakai ini (dexamethasone) tapi itu melalui riset di Indonesia sebab belum tentu apa yang ada di luar cocok di Indonesia,” terangnya
Tim peneliti dari Universitas Oxford sebelumnya telah melakukan uji coba kepada ribuan pasien di rumah sakit yang menggunakan obat dexamethasone.
Hasilnya, obat ini disebut mampu mengurangi resiko kematian pada pasien Covid-19 dengan kondisi parah.
Baca Juga: Grup Astra Medan Serahkan Dua Ventilator untuk Sumatera Utara