Sonora.ID - Di tengah pandemi virus corona, China tetap menggelar Festival Daging Anjing yang sempat ditunda beberapa saat sebelumnya.
Masyarakat pun menyambut festival tahunan tersebut dengan antusiasme yang tinggi.
"Saya berharap Yulin akan berubah tidak hanya demi hewan tetapi juga untuk kesehatan dan keselamatan warganya," kata Peter Li, spesialis kebijakan China pada Humane Society International, sebuah kelompok pejuang hak-hak hewan.
Sebagai informasi, Festival Daging Anjing yang berlangsung selama 10 hari di Kota Yulin biasanya menarik ribuan pengunjung, banyak di antara mereka membeli anjing yang dipajang di kandang-kandang yang sempit.
Baca Juga: Belajar dari Corona, Beijing Resmi Larang Konsumsi Daging Hewan Liar
Pemerintah sedang menyusun undang-undang baru untuk melarang perdagangan satwa liar dan melindungi hewan peliharaan, dan para aktivis berharap tahun ini akan menjadi kali terakhir festival diadakan.
"Mengizinkan pertemuan massal untuk berdagang dan mengonsumsi daging anjing di pasar yang ramai dan restoran atas nama festival menimbulkan risiko kesehatan masyarakat yang signifikan," kata Li.
Zhang Qianqian, seorang aktivis hak-hak binatang yang berada di Yulin pada hari Sabtu (20/6), mengatakan hanya masalah waktu sebelum festival daging anjing dilarang.
"Dari apa yang kami pahami berdasarkan percakapan kami dengan penjual daging, para pemimpin mengatakan bahwa konsumsi daging anjing tidak akan diizinkan di masa depan," kata dia.
"Tetapi melarang konsumsi daging anjing akan sulit dan akan memakan waktu."