Bank Indonesia Sebut Ekonomi Sulsel Turun saat Pandemi

22 Juni 2020 19:30 WIB
Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Selatan membantah isu Pemerintah tengah melakukan pencetakan uang hingga 600 triliun rupiah.
Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Selatan membantah isu Pemerintah tengah melakukan pencetakan uang hingga 600 triliun rupiah. ( Tribunnews.com)

Makassar, Sonora.ID - Kondisi ekonomi di Sulawesi Selatan diprediksi terus menurun jika pandemi Covid-19 belum berakhir dalam waktu dekat.

Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Sulsel, Endang Kurnia Saputra mengatakan, penurunan tersebut diakibatkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar, yang memberi dampak penurunan aktivitas ekonomi di pusat perbelanjaan dan tempat pariwisata.

Pihaknya memprediksi, pertumbuhan ekonomi turun sampai 1,9 persen pada 2020 ini. Kondisi akan membaik di tahun depan dengan kenaikan ekonomi hingga 6 persen.

Bank Sentral memproyeksi ekonomi tertekan di triwulan tiga ini. Sehingga pertumbuhan ekonomi Sulsel hanya berkisar 4,5 sampai 4,9 persen sepanjang tahun ini. Endang berharap ekonomi kembali membaik seiring keluarnya kebijakan relaksasi.

"Mudah-mudahan ekonomi naik sejalan dengan relaksasi PSBB. Kami prediksi pertumbuhan ekonomi turun 1,9 persen pada 2020, nanti pada 2021 naik 5,6 sampai 6 persen," ujarnya saat video konferensi belum lama ini.

Bank Indonesia berupaya merangsang pertumbuhan ekonomi dengan mendukung pembiayaan rekonstruksi kredit untuk usaha kecil menengah (UKM).

Baca Juga: BI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Nasional Tahun 2020 Menurun

Endang menambahkan pihaknya secara akumulatif akan mengucurkan sebesar 500 triliun untuk mendukung perekonomian nasional. Selain itu menurunkan bunga BI rate dari 4,5 persen menjadi 4,25 persen. Strategi ini untuk menyelamatkan ekonomi dari ancaman krisis moneter.

Sementara pengamat ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar, Prof Sutardjo Tui yang dikonfirmasi secara terpisah meyakini ekonomi Sulawesi Selatan tumbuh di tengah proses pemulihan pandemi Covid-19.

Pihaknya memprediksi ekonomi mampu tumbuh hingga 6 persen, dengan catatan pemerintah harus cermat memberi kebijakan relaksasi atau stimulus kepada pelaku usaha.

Sutardjo mengatakan secara umum, ekonomi sulsel saat ini masih stabil menyusul seluruh aktivitas masyarakat masih bisa terpenuhi. Meski beberapa sektor terpaksa menutup operasional sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19.

"Saya optimis ekonomi bisa reborn dengan cepat, dengan pertumbuhan yang bagus. Kenapa? Didukung sumber daya alam dan sdm yang bagus. Sehingga pasca ini ini nanti, ekonomi masih tetap menguat," ujarnya saat ditemui belum lama ini.

Ekonom Unismuh ini juga menjelaskan, dalam proses ekonomi, pemerintah harus mendorong ekspor dan meminimalisir impor. Hal ini sebagai upaya menyelamatkan pelaku usaha lokal.

Sutardjo menambahkan kepatuhan masyarakat mematuhi protokol kesehatan bisa menjadi kunci agar ekonomi Sulsel bisa segera bangkit.

EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm