Dalam kejadian horor ini, dirinya tidak tahu apakah barang-barang ini ada hubungannya dengan kejadian horor tersebut atau tidak.
Dirinya menceritakan bahwa pada pembangunan lantai atas rumah tersebut, di tahun 2001, ada orang ronda yang melihat sosok hitam besar duduk di atas balkon yang masih dalam proses pembangunan.
Sosok hitam ini seperti sedang merokok dan mengeluarkan asap putih tebal yang menyebabkan jalan di samping rumah terselimuti kabut.
Cerita ini didengar oleh seluruh warga kampung, bahkan membuat orang yang ronda tak lagi berani melalui rumah eyang Faish ini.
Baca Juga: Jadi Pemikat, Ini 5 Jenis Susuk yang Populer Banget di Indonesia
Pada tahun 2009, barang-barang kuno tersebut akhirnya dijual dan diberikan ke kerabat, karena eyang sudah mulai belajar tentang agama yang lurus.
Kemudian pada tahun 2015, pada saat Faish kuliah di Solo, ia mengalami pamali di rumah tersebut.
“Aku tinggal di rumah tersebut bersama keluarga tanteku. Tannteku punya empat orang anak, anak pertama laki-laki dan sisanya perempuan. Adikku yang laki-laki ini namanya Sheehan, waktu itu dia baru lulus SD. Anak ini isengnya minta ampun,” jelasnya.
Salah satu keisengan adiknya ini adalah mengganggu Faish pada saat mandi, entah mengetuk pintu, teriak-teriak dari luar, atau mematikan lampu.
Baca Juga: Ciri-ciri Pemakai Susuk, Rela Bekerja Sama dengan Jin Demi Tampil Menawan