Makassar, Sonora.ID - Pemerintah Kota Makassar kekurangan stok alat rapid test Covid-19. Persediaan alat saat ini hanya 2 ribuan dari stok awal 27 ribu unit. Sisa persediaan itu dianggap tidak cukup untuk digunakan masyarakat umum.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Naisyah T Azikin mengatakan alat tersebut dibutuhkan untuk mengidentifikasi warga yang terpapar virus corona.
Pengadaan alat sementara diupayakan. Dibebankan dalam APBD tahun 2020. Mengenai kebutuhan anggaran, pihaknya tidak menyebutkan secara rinci.
Baca Juga: RO Covid-19 Masih Tinggi, Pemkot Makassar Desak BPJS Tanggung Biaya Rapid Test
"Pak Wali Kota menganjurkan kalau masih dibutuhkan diadakan saja. Bagaimana kita mau deteksi secara dini. Misalnya satu positif berdasarkan swab test kemudian semuanya mau di-swab juga. Makanya kita seleksi dulu dengan rapid test," ujar Naisyah belum lama ini.
Naisyah menambahkan alat rapid test kedepan akan digunakan untuk memeriksa ibu hamil. Termasuk memeriksakan kondisi kandungannya. Alat itu akan disediakan pada puskesmas dan rumah sakit.
"15 ribu ke depan yang kita pikirkan. Supaya tidak ada lagi hambatan pada saat ibu hamil mau melahirkan hanya karena ketiadaan rapid test," ujar Naisyah.
Dinas Kesehatan menyebut, setiap tahun jumlah ibu hamil di Kota Makassar mencapai 29 ribu orang.
Jumlah itu diperkirakan bertambah selama pandemi Covid-19, menyusul masyarakat membatasi aktivitas di luar rumah.
Baca Juga: Unhas Terima Bantuan 4.000 Alat Rapid Test Dari Gubernur Sulsel