“Ketika kita disiplin dengan itu, sama halnya kita menyelamatkan diri dan orang-orang di sekitar kita. Begitupun sebaliknya. Saya juga mohon agar lansia (lanjut usia) kalau bisa jangan boleh keluar. Untuk permakanan setiap hari kita kirim,” ujarnya.
Selain lansia, Presiden UCLG Aspac ini juga meminta agar ibu hamil juga betul-betul menjaga kondisinya dan bayi dalam kandungan.
Bahkan untuk pemeriksaan rutin, Wali Kota Risma meminta agar mereka tidak check up di puskesmas tetapi di Rumah Sakit Ibu dan Anak.
Sebab, puskesmas juga melayani rapid test.
Baca Juga: Peserta UTBK Surabaya Bisa Ikuti Rapid Test Gratis di Puskesmas Terdekat
“Semua seluruh RT-RW kalau ada warganya yang hamil jangan boleh ke puskesmas. Karena kondisinya berat. Takutnya tertular. Jadi langsung dibawa ke RS Ibu dan Anak ya,” paparnya
Akan tetapi lanjutnya, jika warga tersebut tidak ada kendaraan, dapat menghubungi Command Center (CC) 112.
Nantinya ibu hamil tersebut akan dijemput dan diantar kembali pulang seusai menjalani pemeriksaan kehamilan.
“Tidak apa-apa jauh. Yang penting aman. Nanti kalau tidak ada kendaraan hubungi 112 ya,” jelasnya.
Baca Juga: RSUD dr. Soetomo Klaim 79 Persen Pasien Covid-19 adalah Warga Surabaya
Di kesempatan yang sama, Wali Kota Risma mengucapkan terima kasih atas kerja keras semua pihak.
Mulai dari RT, RW, kelurahan, kecamatan, TNI, dan Polri yang sudah berbondong-bpndong berjuang bersama dalam memutus penyebaran pandemi global ini.
“Ketua RT, RW di Surabaya itu top!! Saya matur nuwun (terima kasih), ayo kita kerja terus. Juli selesai. Bisa? Berani enggak? Bulan depan kita merdeka,” pungkasnya.
Baca Juga: Perkembangan Covid-19 Surabaya, Per 29 Juni Jumlah Pasien Sembuh 2.314