Banjarmasin, Sonora.ID - Akibat anjloknya realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) karena terdampak pandemi CoVID-19, APBD Kota Banjarmasin Tahun 2020 diprediksi akan terkoreksi Rp 300-350 miliar dari total APBD sebesar Rp 2,1 triliun.
Jika prediksi itu benar-benar terjadi, maka besaran APBD ibu kota provinsi Kalimantan Selatan akan sama jumlahnya dengan tahun lalu, yakni Rp 1,7 triliun.
"Berdasarkan laporan dari Badan Keuangan Daerah (Bakueda), kita masih optimis realisasi PAD tahun ini mampu menembus angka 60% dari target sebesar 354 miliar,” ungkap Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina.
Intensifikasi penerimaan pajak dan retribusi daerah terus dilakukan untuk memaksimalkan target penerimaan PAD 2020.
Baca Juga: Buntut Dualisme Kepengurusan, Makam Sultan Suriansyah Ditutup
"Kita terus kembangkan potensi penerimaan daerah di sektor lain,” lanjut mantan anggota DPRD Kalsel tiga periode tersebut.
Lebih lanjut Ibnu menjelaskan, pihaknya akan mengusulkan rasionalisasi target PAD pada pembahasan APBD perubahan 2020 bersama pihak legislatif.
Ibnu menyebut, selain penurunan realisasi PAD, koreksi APBD juga diakibatkan adanya refocusing atau realokasi anggaran untuk penanganan CoVID-19, yang awalnya hanya Rp 51 miliar dan melonjak tajam menjadi Rp 170 miliar.
"Pergeseran anggaran itu membuat kegiatan besar yang semula akan dikerjakan tahun ini, terpaksa harus ditunda menjadi tahun depan,” tutupnya.