Tak Ingin Bermasalah, Nurdin Abdullah Minta Disdik Kawal Proses PPDB

7 Juli 2020 22:35 WIB
 Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah
Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah ( SmartFM Makassar)


Makassar, Sonora.ID -  Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah meminta Dinas Pendidikan maksimal mengawal proses pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)

Dirinya tidak ingin proses pelaksanaan PPDB tingkat SMA dan SMK bermasalah.

Menurut Nurdin, PPDB tahun ini sepenuhnya dilakukan secara online dengan melibatkan PT Telkom sebagai operator.

Dengan demikian, kepala sekolah hanya mengawasi jalannya PPDB. Begitu pula dengan penentuan jarak dari rumah ke sekolah atau jalur zonasi, yang akan menggunakan tekonologi berbasis aplikasi milik Google.

"Itu betul-betul Telkom. Dan pendekatannya google. Untuk zonasi itu pendekatannya google. Banyak memang yang tidak bisa karena dia pakai sistem. Kalau dia tidak memenuhi zonasi itu dia nggak bisa. Makanya orang yang tinggal di sini, mau sekolah disana, jangan. Karena penerapan zonasi itu," jelasnya.

Baca Juga: Kurva Covid-19 Belum Melandai, Sekolah di Banjarmasin Belum Dibuka

Nurdin mengatakan, pelaksanaan PPDB online menyeluruh ini akan meminimilasir tindak kecurangan yang bisa saja dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab.

Namun demikian,  Nurdin ingin semua anak didik dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang menengah atas. Sebab pendidikan akan menunjang masa depan generasi penerus bangsa.

"Tapi saya sudah tekankan ke Kadis Pendidikan, saya tidak mau tahu, ada ana-anak yang putus sekolah. Semua harus sekolah," pungkasnya.

Sebagai informasi, Pelaksanaan PPDB tingkat SMA dan SMK masih menuai protes tahun ini, khususnya untuk jalur zonasi.

Ratusan orang tua calon siswa mendatangi kantor Disdik Sulsel pada Senin lalu. Mereka mengeluh lantaran banyak calon siswa yang tak lolos, meski telah memenuhi syarat terkait jarak rumah ke sekolah.

Ketua Panitia PPDB 2020 Sulsel Sabri mengakui, jalur zonasi kerap dipersoalkan para orang tua siswa setiap tahun.

Terkait masalah tersebut, pihaknya justru menyalahkan PT Telkom sebagai server. 

Menurutnya, server yang kerap bermasalah membuat data siswa bermasalah. Akibatnya ada beberapa kesalahan hingga berpengaruh terhadap kelulusan. 

Baca Juga: PPDB Online Berakhir, 13 SMPN di Banjarmasin Kurang Daya Tampung

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm