Ia menambahkan, penyebab utama penyebaran terjadi secara besar-besaran karena pada saat istirahat para karyawan tidak menerapkan SOP.
“(Penyebab) yang paling besar itu karena mungkin dia pada saat isoma gitu sama-sama makan bareng atau apa itu yang SOP-nya tidak sesuai dengan protokol kesehatan,” ujar Hakam.
Munculnya klaster perusahaan ini nantinya akan dibahas dalam rapat Gugus Tugas Penanganan Covid-19.
Sebab, munculnya klaster baru tentu dikarenakan protokol kesehatan di perusahaan tersebut tidak dilaksanakan dengan benar.
Baca Juga: Wagub Sulsel Dukung Perwali Percepatan Pengendalian Covid-19
“Kita mengupayakan tentunya bersama Disnaker kota atau mungkin juga sama provinsi, supaya dilakukan secara benar. Baik itu saat istirahat makan bersama atau melakukan produksi misalnya,” tambah Hakam.
Dilansir dari siagacorona.semarangkota.go.id, hingga Minggu (5/7/2020), sejumlah 1.651 orang dinyatakan positif Covid-19 di Semarang.
Dengan rincian 706 orang masih dirawat, 780 orang sembuh dan 156 orang meninggal dunia.