Medan, Sonora.ID - Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut mengaku belum mampu meredam penularan kasus virus corona, kini sudah dihadapkan dengan ancaman penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Relawan Komunikasi Tim GTPP Covid-19 Sumut Putri Mentari Sitanggang mengatakan, Sumut saat ini memasuki masa pancaroba, siklus dimana kasus DBD biasanya meningkat. Kepada masyarakat diminta untuk mewaspadai penyakit musiman ini.
“Periode ini merupakan periode pancaroba yang secara klasik terjadi peningkatan kasus demam berdarah. Untuk itu masyarakat diminta untuk menerapkan hidup bersih termasuk membersihkan lingkungan dan meningkatkan daya tahan tubuh,” jelasnya.
Baca Juga: Selain Covid-19, DBD Masih Menjadi Ancaman Utama di Kota Semarang
DBD memiliki gejala-gejala khusus seperti demam tinggi hingga 40 derajat celcius, tubuh menggigil, berkeringat, sakit kepala, nyeri tulang dan otot, mual dan muncul bintik-bintik merah di kulit.
Selain itu pada kasus tertentu juga bisa terjadi pendarahan pada hidung dan gusi.
“Gejalanya selain seperti gejala demam juga muntah, nyeri perut, muncul bintik-bintik merah di kulit, mimisan dan gusi berdarah. Dalam kasus yang serius bisa berkembang menjadi Dengue Shock Syndrome (DSS) yang bisa menyebabkan hypothermia dan melambatnya denyut jantung,” tambah Putri.
Hal yang paling ditakutkan saat ini adalah Covid-19 dan DBD bersamaan menyerang seseorang. Menurut Putri, kemungkinan hal yang fatal bisa terjadi sangat besar bila kedua penyakit ini bersamaan menginfeksi seseorang.
Baca Juga: Dinkes Sumsel: Virus Dengue Penyebab DBD Miliki Beberapa Keunikan