Kesenjangan di tengah masyarakat tersebut menyentuh hati prajurit TNI dan anggota Polri di berbagai daerah. Ada yang menyumbangkan tunjangan Babinsanya, THR dari Komandannya, dan bahkan gajinya sendiri untuk membantu kesulitan rakyat.
Kepekaan semacam inilah yang harus kalian (Capaja TNI-Polri) miliki untuk ikut mengatasi kesulitan rakyat di manapun bertugas.
Di tengah pandemi Covid-19, TNI harus senantiasa waspada terhadap berbagai kemungkinan gangguan terhadap kedaulatan negara.
Saat ini TNI telah berada pada tahap akhir pembangunan kekuatan menuju kekuatan pokok minimum atau Minimum Essential Force (MEF) tahun 2024.
Baca Juga: Pangkalan TNI AL Tahuna Limpahkan Nelayan Filipina Pelanggar Batas ke Imigrasi Sulut
MEF dirancang dengan pendekatancapability based planning atau perencanaan berbasis kemampuan yang merumuskan peta jalan untuk membangun kemampuan yang dibutuhkan TNI, berdasarkan konsep operasional untuk menghadapi berbagai ancaman dan tantangan di masa depan.
Di hadapan 750 Capaja TNI-Polri, Panglima TNI juga menyampaikan bahwa pada tanggal 14 Juli akan dilantik oleh Presiden Republik Indonesia, menjadi Perwira Pertama TNI dan Polri.
Prasetya Perwira atau Pelantikan Perwira menjadi batu pijakan untuk memasuki spektrum penugasan di tengah masyarakat. Setelah dilantik, para Taruna dan Taruni akan berubah status menjadi Perwira TNI-Polri dengan kewajiban dan tanggung jawab untuk mengabdi kepada negara.
Sebagai perwira, tentunya diperlukan kemampuan-kemampuan sesuai tuntutan tugas dan spesialisasi di satuan. Perwira adalah pemimpin, yang akan selalu dihadapkan pada situasi genting dan harus mampu mengambil keputusan terbaik dalam kondisi apapun.
Baca Juga: Panglima TNI Terima Penyerahan Jabatan Dankoopssus serta Pimpin Sertijab Kapuskes dan Kasetum