“Jika kita tidak segera meningkatkan layanan pencegahan dan perawatan untuk anak-anak yang mengalami masalah gizi, kita berisiko melihat peningkatan penyakit dan kematian anak terkait dengan masalah ini,” paparnya kembali.
Anak-anak yang menderita wasting memiliki kekebalan tubuh yang lemah dan menghadapi hampir 12 kali peningkatan risiko kematian dibandingkan anak-anak dengan gizi cukup, terutama ketika wasting sangat parah.
Jika dampak stunting tidak dapat dikembalikan, dan hanya dapat dicegah, wasting dapat dicegah dan diobati. Ketika pencegahan gagal, pengobatan harus tersedia secara rutin dan dapat diakses.
Baca Juga: Temui Wapres, Wagub Sulsel Laporkan Penurunan Stunting 5 Persen
Deteksi dini wasting anak adalah kunci keberhasilan pencegahan dan pengobatan. Pengukuran sederhana lingkar lengan atas anak menunjukkan apakah seorang anak membutuhkan dukungan gizi tambahan.
Seringkali, solusi berbasis rumah yang sederhana termasuk obat-obatan dasar dan konsumsi makanan terapi yang siap santap, adalah solusi yang diperlukan bagi seorang anak untuk menjadi sehat kembali.
Tindakan mendesak untuk mencegah dan mengurangi masalah gizi anak termasuk:
Dalam merespon COVID-19, UNICEF bekerja dengan pemerintah untuk melanjutkan layanan gizi untuk anak-anak dan keluarga yang rentan, termasuk pemantauan pertumbuhan, distribusi gizi mikro, dukungan bagi para ibu untuk pemberian makan bayi dan anak secara memadai, dan penapisan serta perawatan anak balita karena gizi buruk.
Baca Juga: Hasil Survei UNICEF di 34 Provinsi, 66 Persen Siswa Tak Nyaman Belajar di Rumah