Pembebasan kawasan hutan yang akan di follow up ke KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) pusat untuk 16 hektare saat ini sudah lengkap berkas berita acara dan tata batas," jelasnya.
Ia optimistis, dengan sinergitas Pemda Takalar, Pemprov, Balai Besar, BPN, Kajari, Ketua Pengadilan, Kapolres, Dandim, serta seluruh instansi terkait lainnya, proyek ini bisa selesai.
"Kita komitmen bersama untuk selesaikan demi kemaslahatan warga Takalar dan sekitarnya," tegasnya.
Dalam kunjungannya tersebut, Andi Sudirman didampingi Wakil Bupati Takalar, Achmad Daeng Se're, Kapolres Takalar dan Kasatker Pembangunan Bendungan Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang, Alexander Nandar.
Sebagai informasi, Bendungan Pamukkulu akan mengairi sawah dengan kapasitas 6.000 hektare. Bendungan tersebut nantinya bermanfaat sebagai hydropower, air bersih serta pengendali potensi banjir.
Baca Juga: Benahi Kawasan Pesisir, Wagub Sulsel Tanam Mangrove di Takalar
Proyek ini sempat terhenti hampir dua tahun. Pembangunan Bendungan Pamukkulu sempat terhenti lantaran terkendala lahan.Kontrak proyek ini tahun 2018 lalu, namun akhir tahun 2019 kembali efektif dikerjakan.
Selain Bendungan Pamukkulu, Andi Sudirman juga meninjau pembangunan pengaman abrasi pantai Kabupaten Takalar. Proyek ini dengan nilai kontrak lebih dari Rp10 miliar.
Sebelum dikerjakan, lokasi abrasi pesisir itu berdampak ke masyarakat di Desa Sampulungan.
Rumah warga bahkan pekuburan terkikis hingga kain kafan terlihat ke permukaan.
Dari laporan yang diterimanya, abrasi sudah terjadi sejak tahun 2018, hingga pernah membuat tanah pekuburan amblas.
Abrasi di pesisir pantai Takalar terjadi di tiga dusun, yakni Dusun Sampulungan, Sampulungan Caddi, dan Sampulungan Lompo.