Sonora.ID - Memasukkan data adalah hal yang wajib dilakukan pada saat pertama kali mendaftarkan diri sebagai pengguna provider atau nomor telepon.
Data tersebut digunakan untuk mengaktifkan nomor yang baru saja dibeli atau diterima sehingga nomor terdaftar secara resmi.
Meski demikian, beberapa hari belakangan ini banyak masyarakat yang heboh di media sosial Twitter terkait dengan data yang mereka berikan pada saat mendaftarkan nomor, terkhusus para pengguna Telkomsel.
Baca Juga: Telkomsel Hadirkan Kuota 25GB Untuk Tenaga Medis dan Relawan Covid-19 Seluruh Indonesia
Pengguna curiga Telkomsel memberikan data pribadi mereka kepada beberapa perusahaan sehingga bisa mengiklan dalam bentuk SMS.
Kecurgiaan ini muncul karena banyaknya pengguna yang mendapatkan SMS asing setiap harinya yang menawarkan jasa atau produk tertentu.
Tagar ‘boikot Telkomsel’ pun sempat menjadi salah satu trending di Twitter Indonesia, dipenuhi dengan pengguna yang membagikan tampilan pesan pada ponselnya.
Nomor baru beli di @byu_id oleh @Telkomsel tidak pernah diexkspose, tdk prnah dipakai selain untuk internetan, tdk pernah isi pulsa diluar, tp bisa kena spam, kalau bukan operator yg jual data pengguna trus siapa @byu_id ???
#boikotTelkomsel pic.twitter.com/s5Z7j97o3V— Warga Sipil (@brgerking4life) July 10, 2020
Menanggapi tudingan dan kehebohan tersebut, GM External Corporate Communications Telkomsel, Aldin Hasyim menyatakan bahwa hal tersebut bisa terjadi karena banyak faktor.
Baca Juga: Penantian Panjang Telah Usai, Telkomsel dan IndiHome Akhirnya Buka Blokir Netflix