Penularan Covid-19
Penelitian telah menunjukan orang yang terinfeksi bisa menyebarkan virus ketika menghembuskan napas, berbicara, atau batuk.
Fragmen-fragmen virus atau mikrodroplet tersebut bisa melayang di udara dan berpotensi terbang jauh hingga jarak beberapa meter.
Hal ini bisa menyebabkan kontaminasi dengan jangkuan yang lebih luas.
"Awalnya, virus corona hanya bisa ditularkan lewat droplet yang bergerak sekitar dua meter dan jatuh ke permukaan dengan cepat," ucap Dean Winslow, pakar penyakit menular dari Stanford Health Care.
Penelitian terbaru juga membuktikan bahwa transmisi melalui udara memainkan peran yang lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Hal ini menyebabkan risiko penularan terbesar dalam ruangan tertutup. Pasalnya, aerosol atau partikel udara yang padat bisa menguap lebih cepat di ruangan terbuka.
Baca Juga: Kalung Anti Virus Corona 'Eucalyptus' Dinilai Tidak Relevan Dengan Penularan Covid-19
Cara cegah penularan Covid-19
Cara terbaik untuk melndungi diri dari Covid-19 adalah dengan mencuci tangan, menjaga jarak, dan mengenakan masker.
Menggunakan masker adalah langkah penting dalam mengurangi risiko penyebaran atau terpapar virus melalui aerosol.
"Tetesan aerosol yang mengandung partikel virus bisa bertahan di ruangan berventilasi buruk selama beberapa menit hingga beberapa jam," ucap Glatter.
Itu sebabnya, sangat penting mengenakan masker saat berada di dalam ruangan. Memakai masker tidak hanya melindungi diri kita dari infeksi tetapi juga melindungi orang-orang di sekitar kita.
Kita juga harus menghindari ruangan yang ramai, seperti bar atau restoran serta meminimalisir aktivitas di tempat umum.
Baca Juga: Bertambah Lagi, Ahli Ungkap Kepekaan Cahaya Bisa Jadi Gejala Covid-19