Cerita Horor: Sekian Lama Tinggal di Kontrakan Tua, Akhirnya Mereka Berkenalan

19 Juli 2020 09:10 WIB
ilustrasi seram
ilustrasi seram ( Pixabay)

Saat Sarah melihat jam, ternyata saat itu sudah pukul dua malam.

Ia sedikit merinding dan berusaha tidur kembali, tapi kantuknya sudah hilang.

Jadi, Sarah memaksakan untuk menutup mata dan pikirannya melayang kesana kemari.

Seketika ia  teringat, bukankah saat pulang tadi ia membuka pintu utama dan langsung menyalakan lampu ruang depan?

Sarah sangat ingat betul jika ia langsung masuk kamar, ganti baju lalu tertidur.

Dia tidak memadamkan lampu itu, bahkan lampu itu selalu menyala setiap malam dan menjadi satu-satunya sumber cahaya di malam hari.

Lalu kenapa sekarang padam?

Sarah hanya bisa berusaha tenang, dan memastikan ingatannya

Saat hendak bangun dari tidurnya dan menyalakan lampu kamar, tiba-tiba Sarah mendengar suara lirih sekali dari balik pintu kamarnya “Hihihihi...”

Baca Juga: Kisah Horor Hantu Reni, Si Penggendong Bayi di Jok Belakang Mobil

DEG! Detak jantung Sarah saat itu serasa berhenti.

Seketika ia  mengurungkan diri untuk berdiri. Sarah hanya duduk di atas tempat tidur sambil memegang erat selimut.

Sarah diam dalam posisi waspada, ragu antara yakin mendengar suara tawa dan berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa ia hanya salah dengar.

Ia terus berusaha fokus, tapi yang didengar hanya hening.

Pelan-pelan Sarah kembali ke posisi tidur. Berhati-hati sekali seakan-akan membangunkan sesuatu yang ia pun tak tau apa.

Suara langkah kaki kecil berlari melintas di depan kamarnya.

Otak Sarah langsung merespon jika itu adalah tikus.

Baca Juga: Kisah Horor Hantu Herlina, Santriwati yang Menuntut Pembalasan

“Tikus! Ya itu tikus! (Atau mudah2an tikus),” dipikirannya.

Belum selesai ia meyakinkan diri sendiri, suara lain membuatnya kaku sekaku-kakunya.

Dug.. Sreeekkkkk.. Dug.. Sreeekkkkk.. Suara sesuatu diseret.

Seperti orang yang berjalan pincang dengan satu kaki diseret, berkeliling di ruangan depan kamarnya.

Sesekali mendekati ke arah kamar Sarah ke arah kamar Teh Ava dan berputar lagi.

“Hihihihi...” Suara tertawa lirih itu muncul lagi.

Kali ini, Sarah yakin jika ia tidak salah dengar.

Dengan ketakutakan, Sarah menutup seluruh tubuhnya dengan selimut sembari memejamkan mata rapat-rapat.

Keringat membasahi bajunya.

Baca Juga: Kisah Horor, Perempuan Bergaun Putih yang Menemani di Apartemen

Saat itu Sarah berusaha membaca ayat apapun yang diingatnya. Tapi tidak satupun lancar diucapkannya.

Terbesit dalam pikirannya untuk bangun dan menyalakan lampu kamar.

Pikirnya kalau terang ia akan lebih tenang? Tapi disisi lain, Sarah merasa takut jika dengan menyalakan lampu ia malah akan melihat sosok-sosok yang sedang mengganggunya.

Entah berapa lama Sarah diam dalam posisi yang sama. Tidak bergerak dan suara-suara itu tidak kunjung pergi.

Ia tidak berani membuka selimut, takut justru mereka akan muncul di depan mukanya. Padahal kondisinya saat itu sudah basah kuyup oleh keringat.

Mungkin karena tubuh Sarah lelah setelah tegang dalam waktu lama, akhirnya ia pun tertidur dengan sendirinya.

Sarah terbangun saat adzan subuh berkumandang, suara-suara aneh itu sudah hilang.

Meski sedikit lega karena ada suara-suara orang di gang berjalan menuju masjid untuk salat subuh, tapi rasa takut Sarah masih sangat besar.

Baca Juga: Kisah Horor, Teror Mimpi Buruk yang Hilang Setelah Poster Dicabut dari Dinding

Ya.. itu adalah momen pertama Sarah ‘berkenalan’ dengan penghuni kontrakan.

Walau tidak bertatap muka langsung, tapi perkenalan itu membekas hingga sekarang.

Ia tidak akan menceritakan kejadian tersebut kepada kedua saudaranya.

Bukan apa-apa, Sarah sendiri takut menceritakan ulang saat dirinya masih tinggal di rumah itu.

Dan mereka mengontrak selama 1 tahun, artinya Sarah harus bertahan selama 11 bulan kedepan.

Setelah kejadian itu, ia hanya merasakan beberapa gangguan-gangguan ‘kecil’ menimpanya seperti barang berpindah tempat sendiri, selimut ditarik saat tidur, atau melihat sekelebat bayangan melintas.

Singkat cerita, bulan Ramadhan telah datang, gangguan kecil itu mulai berkurang, meski tidak 100 persen hilang.

Lebih lanjut, Gerald adalah tetangga Sarah  yang bertempat tinggal di ujung gang.

Dia adalah anak band yang gaul dan cocok berteman dengan Sarah karena kepribadiannya yang asyik.

Baca Juga: Kisah Horor 'Jangan Mandi Waktu Maghrib', Sosok Ini akan Hadir

Sejak pertemuan pertama mereka jadi semakin akrab, hingga akhirnya pada suatu malam mereka memutuskan untuk sahur bersama di salah satu kafe di Lembang.

“Gerald jemput jam 9 ya, Nong!” Ucap Gerald sebelum menutup telepon.

Nong adalah panggilan Sarah dari Gerald. Rencana sahur malam ini hanya akan ada mereka berdua karena teman-teman yang lain tidak bisa ikut.

Tak masalah, bagi mereka suasana alam terbuka dan hawa yang dingin adalah favorit mereka.

Saat itu, Sarah baru saja selesai meeting dengan anak-anak band.

Ia bergabung menjadi salah satu vokalis di band tersebut.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm