Cara pengobatannya harus disesuaikan dengan faktor penyebab disfungsi tersebut, bisa jadi karena sang suami tidak tahu titik peka rangsang sang istri atau karena faktor hormonal.
“Pengalaman saya itu paling banyak karena si wanita menganggap seks hanya kewajiban saja,” tambah dr. Boyke.
Dengan hal tersebut, dr. Boyke pun melihat bahwa faktor terbesarnya adalah mengenai komunikasi antara suami dan istri.
Beberapa wanita menempatkan dirinya hanya sebagai pemuas suami, atau istri yang menjalankan kewajiban.
Baca Juga: Dokter Boyke: Kelebihan Berat Badan Dapat Memicu Ejakulasi Dini
Hal-hal yang seperti ini yang membuat banyak wanita menganggap tidak orgasme atau disfungsi seksual pada dirinya adalah hal yang tidak penting, yang penting adalah kepuasan sang suami.
“Penelitiannya sampai di atas 2 per 3 wanita susah banget orgasmenya, atau dapat tapi jarang-jarang orgasmenya. Artinya kan dia tidak menikmati seksnya,” ungkap dr. Boyke.
Pihaknya juga menyatakan bisa jadi sang suami atau para lelakinya tidak mendapatkan pendidikan seks yang cukup sehingga hubungan intim itu tidak memuaskan salah satu pihak atau bahkan keduanya.
Baca Juga: Begini Cara Membedakan Wanita yang Asli Merasakan Orgasme dan yang Berpura-pura