“Saat ini kalau dihitung masih 51 persen dari kapasitas itu yang digunakan. Maka kalau targetnya menjadi 5.000, kita masih bisa. Bahkan kalau ditingkatkan lagi, kita bisa maksimal 8.000 spesimen,” terangnya.
Meskipun demikian, penyiapan sarana prasarana juga tetap akan diperhitungkan. Kebutuhan reagen dan barang habis pakai akan tetap dijaga, serta akan adanya penambahan sumber daya manusianya.
Baca Juga: Pemkot Semarang Dorong Kredit Modal untuk Membantu UMKM di Masa Pandemi
“Termasuk evaluasi SOP para tenaga medis kita yang menangani lab ini. Sebab, faktanya di tenaga laboratorium kita ada yang positif covid. Artinya, siapa saja bisa terkena penyakit ini meskipun sudah dijaga maksimal,” ujar Ganjar.
Ganjar juga memerintahkan seluruh Bupati dan Wali Kota untuk melakukan tes massal. Beberapa daerah seperti Banyumas dinilai sudah bagus dalam melaksanakan program ini.
“Saya minta teman-teman Bupati/Wali Kota terus lakukan testing massal. Jangan hanya rapid, tapi PCR tes. Itu bisa dilakukan dengan cara mengejar siapa saja yang memiliki hubungan erat, dekat dan sosial dengan kasus positif. Kalau satu orang dimungkinkan berhubungan dengan 28 orang sesuai hitungan ahli begitu, maka ini bisa dikejar dan petanya ketahuan,” pungkasnya.
Baca Juga: Kota Lama Semarang, Diusulkan menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO