Palembang, Sonora.ID – Menanggapi masih adanya stigma negative terhadap mantan pasien covid-19, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Palembang Dr. dr. Zulkhair Ali, SpPD, KGH, FINASIM kepada Sonora (20/7/2020) mengatakan bahwa hal tersebut tidak benar, tidak selamanya virus menetap ditubuh seseorang selama berhari-hari.
“itulah yang terjadi ditengah masyarakat, disatu sisi meremehkan, disatu sisi, bila melihat orang terkena, menjadi takut yang berlebihan, seolah olah virus tersebut menetap ditubuh orang tersebut berhari-hari. Sudah dinyatakan sembuh pun ditakuti, orang yang meninggal ditolak, orang yang isolasi juga ditolak, dua hal ini bertolak belakang. Sebaiknya masyarakat menjaga diri sebelum serangan itu ada dan tidak perlu takut berlebihan bila serangan itu ada, karena kita sudah siap,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa setiap orang bisa saja tertular virus, lebih lagi para dokter dan tenaga medis yang merawat pasien-pasien covid.
Baca Juga: Kota Palembang Zona Oranye, Ojek Online Dilarang Angkut Penumpang
“ tapi kita berupaya maksimal agar tidak tertular, untuk menghilangkan virus ini ada 2 yaitu pertama kesadaran kita sebagai masyarakat, kedua keseriusan pemerintah untuk menangani ini, salah satu saja tidak berjalan, maka tidak akan berhasil,” imbuhnya.
Ia mengatakan menggunakan masker sangatlah penting, meskipun sesak nafas, namun resiko tertular menjadi lebih minim.
“Bayangkan kalau lagi sakit covid di rumah sakit, sedang panas tinggi, tidak boleh seorang pun melihat, dokter dan perawat hanya masuk 4 jam sekali, semua pakai cctv, kita betul betul terisolasi semala 2 minggu, kalau meninggal, bayangkan keluarga pun tidak boleh melihat,” ujarnya.
Ia berpesan masyarakat boleh takut tapi tidak boleh takut yang berlebihan, dan tidak boleh meremehkan, selalu menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
Baca Juga: Tafsir Mimpi Kehilangan Uang, Apakah Pertanda Buruk bagi Kehidupan?