Palembang, Sonora.ID - Menanggapi bagaimana pendidikan di era baru, Pengamat Sosial Joko Siswanto kepada Sonora (22/7/2020) mengatakan bahwa dunia pendidikan di era new normal telah mengalami kemunduran, dibandingkan dengan saat sebelum pandemi.
Kemunduran terjadi dari sisi proses, karena ibaratnya pandemi telah memporak-porandakan semua tatanan yang sudah dibangun.
“Segala sesuatunya berubah drastis dan tanpa perencanaan yang matang, termasuk dunia pendidikan. Selama ini orang belum terbiasa belajar dengan internet, hp, tiba-tiba dipaksa dengan kondisi seperti ini, akibatnya banyak yang terbirit-birit, banyak yang tidak bisa mengikuti,” ujarnya.
Ia menambahkan kondisi ekonomi masyarakat yang lemah akibat pandemi yang berkepanjangan membuat masyarakat semakin tidak siap menghadapi pendidian di era baru.
Baca Juga: Disdikbud Kalsel Ingatkan Kepsek Tak Terpaku Sistem Belajar Daring
“Bagaimana mau beli HP? mau makan saja sulit, situasi kita berbeda, wilayahnya luas, tingkat status sosial ekonomi tidak sama, tapi aturannya dibikin sama,” imbuhnya.
Pihaknya mengatakan untuk pendidikan di perguruan tinggi relative tidak berpengaruh, karena perguruan tinggi banyak terdapat dikota-kota besar, selain itu mahasiswa juga cenderung sudah dewasa, sehingga belajar daring tidak terlalu mengalami kesulitan.
Hal ini berbeda dengan pendidikan di tingkat menengah dan di tingkat dasar, karena sarana prasarana yang masih kurang dan tingkat ekonomi yang berbeda menjadi problema terbesar pendidikan diera baru sekarang.
“Mestinya dipetakan, secara sungguh-sungguh, mana yang zona hijau, kuning dan merah, sehingga tidak dipukul rata, untuk dareah daerah terpencil dipegunungan yang mobilitas orangnya kecil, relative aman, dibuka saja sekolahnya tidak usah daring,” ujarnya.