Hal ini sebetulnya sama ketika dahulu angka kematian penyakit TBC (Tuberculosis) serta ibu dan bayi tinggi, kemudian dibentuk kader kesehatan tersebut.
“Dari kegiatan pendamping Kampung Tangguh ini akan muncul. Kalau sekarang namanya relawan, kalau ke depannya ada kader Covid-19,” kata dr Santi sapaan lekatnya.
Meski demikian, dr Santi menilai, bahwa saat ini angka kesembuhan pasien Covid-19 di Surabaya tinggi.
Namun, tingginya tren kesembuhan itu juga harus ditingkatkan dan dipertahankan. Oleh sebab itu, melalui pendampingan Kampung Tangguh nanti diharapkan upaya pencegahan Covid-19 di Surabaya semakin masif.
Baca Juga: Chord Gitar 'Pejantan Tangguh' By Sheila On 7, Ajari Aku tuk...
“Kalau lihat datanya (kesembuhan) bagus, sudah naik semua. Tingkat kesembuhannya hampir 50 persen semua. Rata-rata sekarang sudah meningkat tingkat kesembuhannya,” ujar Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang membuat tren kesembuhan di Kota Surabaya terus meningkat. Salah satunya adalah kasus yang masuk ke rumah sakit saat ini bukan lagi kasus Covid-19 yang berat.
“Bisa juga karena kapasitas dari alat kesehatan dan tenaga kesehatan semakin membaik, sehingga banyak kasus-kasus yang menjadi selamat,” pungkasnya.
Rapat diskusi pendampingan penguatan Kampung Tangguh yang berlangsung di Kantor Satpol PP Surabaya dihadiri oleh Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Jhonny Edison Isir, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Ganis Setyaningrum, serta jajaran di lingkungan Pemkot Surabaya.
Selain itu, hadir pula camat di 10 kecamatan Surabaya serta para pakar, akademisi, hingga elemen masyarakat.
Baca Juga: Lebih dari Empat Ribu Pasien Covid-19 di Surabaya Dinyatakan Sembuh