Negara dengan nama resmi Republica Democratica de Timor Leste ini PDB per kapitanya diprediksi akan mencapai 2.356 dollar AS atau sekitar Rp34,23 juta (kurs Rp 14.532) pada Desember 2020.
Masih di bawah pendapatan per kapita Indonesia pada tahun 2019 lalu sebesar 4.174,9 dollar AS atau sekitar Rp 60 juta.
Sejumlah sektor ekonomi Timor Leste sebenarnya masih sangat bergantung pada Indonesia dan Australia, terutama dalam barang-barang impor.
Tahun 2019 saja, Bank Dunia melaporkan pertumbuhan ekonomi Timor Lester 4,1 persen di tahun 2020 dan meningkat menjadi 4,9 persen di tahun 2021.
Baca Juga: 2 Dekade Melepas Diri, 17 Mahasiswa Timor Leste Ditolak Pemerintah Bali
Menurut Bank Dunia, pertumbuhan investasi swasta di Timor Leste masih saja rendah dari tahun ke tahun pasca merdeka.
Ini juga bisa berkaitan dengan stabilitas ekonomi dan politik di negara tersebut.
Disisi lain, konsumsi rumah tangga terus mengalami peningkatan.
"Timor Leste menyambut baik pertumbuhan PDB. Tetapi reformasi masih jadi kunci untuk mengejar potensi investasi dari sektor swasta sesuai dengan target pemerintah yang menetapkan pertumbuhan ekonomi di atas 7 persen dan penciptaan setidaknya 600.000 lapangan kerja baru per tahun," jelas Pedro Martins, Ekonom Senior Bank Dunia untuk Timor Leste.
Adanya pandemi Covid-19 ini, Bank Dunia mengabarkan jika perekonomian negara tersebut semakin terpuruk.
Pemerintah Timor Leste sudah mencairkan dana sebesar 250 juta dari Petroleum Fund di mana 60 persennya digunakan untuk penanganan Covid-19.
Baca Juga: Kim Jong-Un Hukum Berat Warganya yang Terbukti Nonton Drakor