Makassar, Sonora.ID - Hingga kini, penyebab kebakaran kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel masih menyisakan tanda tanya. Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengaku mendapatkan laporan lewat telepon dari Kepala Dinas Kesehatan Sulsel terkait insiden tersebut.
Ia belum sempat melihat secara langsung kondisi terkini kantor Dinkes lantara tengah dalam perjalanan dinas menuju Kabupaten Bulukumba, Bantaeng dan Jeneponto.
"Berdasarkan hasil laporan kepala dinas kesehatan itu adalah arus pendek. Ya susah kita melakukan antisipasi kalau sudah bicara arus pendek mungkin karena bangunan sudah tua, jaringan sudah tua," ungkapnya.
Nurdin Abdullah pun meminta Kepala Dinas Kesehatan Ichsan Mustari untuk mengusut penyebab pasti kebakaran. "Saya minta kepala dinas kesehatan segera pastikan apa penyebabnya, apakah arus pendek atau apa," harapnya.
Baca Juga: Anggota dan Karyawan Terinfeksi Covid-19, Gedung DPRD DKI Jakarta Disemprot Disinfektan
Kendati demikian, Nurdin bersyukur insiden tersebut tidak sampai menghanguskan fasilitas kesehatan, seperti ventilator dan lainnya. Hal itu mengingat Dinkes Sulsel merupakan leading sector penanganan Covid-19.
"Dan yang kita syukuri karena ventilator dan beberapa kebutuhan COVID-19 itu tidak ada yang kena karena memang disimpan di gudang," jelasnya. Terkait dokumen penting yang diduga ikut terbakar, Nurdin mengaku tak terlalu khawatir, lantaran telah terkonversi ke dalam format digital.
Baca Juga: Januari-Juli 2020, Damkar Makassar Catat Ada 58 Kasus Kebakaran
Dari beberapa video yang tersebar, terlihat beberapa ruangan mengalami kerusakan parah akibat dilalap api. Meski tidak ada korban jiwa, tetapi api tersebut diduga menghanguskan sejumlah dokumen penting di kantor Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar, Elo Dewata mengaku sempat kesulitan memadamkan api yang membakar kantor pemerintahan tersebut. Terlebih, ada sejumlah ruangan di lantai dua yang berbahan kayu sehingga api begitu cepat membesar.
"Kendalanya karena ini atap terbuat dari kayu, kemudian gedungnya juga bangunan lama. Makanya rembesan api cepat menyebar di hampir seluruh ruangan di lantai dua. Kalau lantai satu itu tidak," ungkap Elo Dewata.