Ia menambahkan, FDA sangat khawatir mengenai risiko serius dari pembersih tangan berbasis alkohol yang mengandung metanol.
"Memproduksi, mengimpor, dan mendistribusikan pembersih tangan beracun merupakan ancaman serius bagi masyarakat dan tidak akan ditoleransi," tutur dia.
FDA selanjutnya akan mengambil tindakan tambahan seperlunya dan akan terus memberikan informasi terbaru mengenai masalah ini untuk kesehatan dan keselamatan konsumen. Dampak yang ditimbulkan Awal bulan ini, FDA mengungkapkan, setidaknya empat orang meninggal dunia di New Mexico setelah dilaporkan minum produk pembersih tangan. Alkohol isopropil, yang biasa digunakan sebagai pembersih tangan, tidak beracun seperti metanol, tetapi FDA tidak merekomendasikannya menjadi pembersih tangan untuk makan atau minum.
"Paparan metanol dapat menyebabkan mual, muntah, sakit kepala, penglihatan kabur, kebutaan permanen, kejang, koma, kerusakan permanen pada sistem saraf atau kematian," ujar FDA. Meskipun orang yang menggunakan produk ini di tangan, lanjut FDA, mereka berisiko untuk keracunan metanol.
Baca Juga: Waspada! Simpan Hand Sanitizer di Mobil Bisa Sebabkan Kebakaran
Anak-anak yang secara tidak sengaja menelan produk ini, serta orang remaja dan dewasa yang minum produk ini sebagai pengganti alkohol (etanol) paling berisiko.
"Konsumen yang telah terpapar pembersih tangan yang mengandung metanol dan sedang mengalami gejala harus mencari perawatan medis segera untuk potensi pembalikan efek toksik keracunan metanol," tambah dia.
FDA telah memperingatkan terhadap penggunaan lebih dari 75 produk pembersih tangan yang berbeda karena mengandung metanol.
"Dalam kebanyakan kasus, metanol tidak muncul pada label produk. Namun, metanol bukanlah bahan yang dapat diterima dalam obat apa pun, termasuk pembersih tangan, bahkan jika metanol terdaftar sebagai bahan pada label produk," tegas FDA.