Banjarmasin, Sonora.ID - Jelang HUT Republik Indonesia ke-75 tahun, penjualan atribut khas seperti bendera merah putih, umbul-umbul hingga pita merah putih di Banjarmasin masih lesu.
Pandemi CoVID-19 yang belum juga lenyap, rupanya jadi penyebab utama yang menyebar ke aspek-aspek lain.
Sekolah yang dialihkan ke rumah, menyebabkan tak ada pawai dan lomba menghias kelas.
Baca Juga: Tak Ada Kontak Erat dengan Wali Kota Banjarbaru, Ibnu Sina Tak Jalani Swab
Penghematan di sebagian besar instansi, membuat anggaran belanja menjadi hanya untuk hal yang benar-benar prioritas.
Lesunya penjualan bendera dan atribut 17 Agustus-an diakui Atin (53), pedagang di Jalan Pangeran Samudera, Banjarmasin, yang ditemui Senin (03/08) pagi.
Jika biasanya tiap tahun meraup keuntungan dari berjualan bendera merah putih berbagai ukuran, tahun ini Ia harus lebih legawa karena menurunnya omzet.
Baca Juga: Masjid Raya Sabilal Muhtadin Beri Jarak Antar Jemaah Salat Id
"Biasanya itu dua bulan berjualan bendera bisa laku sampai 50 koli berbagai ukuran," tutur wanita yang sudah berjualan bendera selama 10 tahun terakhir.
Pembeli menurutnya tak hanya dari wilayah Banjarmasin saja, namun juga dari wilayah lain, seperti Kalimantan Tengah.
Bahkan tak jarang, pedagang lain juga membeli dalam jumlah banyak untuk dijual lagi ke daerah lain.