Sonora.ID – Meskipun mobil keluaran terbaru saat ini sudah menggunakan teknologi power steering, namun jika sudah mulai terasa berat, berarti hal ini menandakan adanya bagian yang bermasalah.
Melansir dari Kompas.com, Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Bambang Supriadi, mengatakan, power steering terdapat dua jenis, yaitu Hydraulic Power Steering (HPS) dan Electronic Power Steering (EPS).
Power steering sendiri dapat bekerja dengan baik menggunakan cairan untuk menciptakan tekanan pada roda untuk berubah arah. Ada empat penyebab lain yang dapat membuat power steering terasa berat, antara lain:
Baca Juga: Power Steering Saya Bocor Saat Berkendara Lintas Pulau, Apa Dampaknya?
Cairan power steering berkurang
Cairan power steering berguna untuk memberikan tekanan terhadap piston di dalam rack dan pinion. Jika cairan tersebut kurang, maka tekanan yang diberikan pada piston juga akan berkurang.
"Pada HPS yang sering bikin rusak itu jika cairan power steering bocor. Sementara pada EPS, bisa dibilang lebih minim perawatan," ujar Bambang kepada Kompas.com.
Cairan power steering letaknya di sekitar silinder reservoir, dekat salah satu ujung power steering belt. Disarankan untuk pertahankan cairan pada tingkat atau level yang tepat.
Cairan power steering biasanya berwarna merah tua. Segera lakukan penggantian cairan jika warnanya sudah berubah menjadi gelap.
Baca Juga: Mobil Anda ‘Jeblos’ ke Selokan, Apakah Perlu Lakukan Spooring?