Sonora.ID - Pada saat berhubungan intim, sering kali wanita merasakan sakit atau perih pada daerah di sekitar organ intimnya.
Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pelumas atau foreplay, sehingga cairan vagina tidak keluar untuk melumasi organ tersebut.
Sebagai salah satu solusinya, banyak pasangan yang menggunakan cairan pembantu untuk bisa mencukupi pelumasan tersebut.
Namun, tidak bisa sembarangan, ternyata ada 4 cairan yang biasa digunakan untuk pelumas yang memiliki efek negatif dan berbahaya.
Baca Juga: Amankah Penggunaan Lubrikan dalam Hubungan Seksual? Ini Penjelasannya
Ludah
Cairan yang satu ini sangat sering digunakan untuk membantu pelumasan pada organ intim wanita, namun ternyata cairan ini tidak aman.
Pasalnya, di dalam ludah terdapat banyak bakteri, sehingga ada kemungkinan bakteri tersebut pun berpindah dan bersarang di organ intim, khususnya pada wanita.
Hal tersebut kemudian berkemungkinan berujung pada infeksi dan kandidiasis.
Baby Oil
Konsistensinya yang berupa minyak membuat pelumasan menjadi lebih licin dan bisa bertahan lama jika dibandingkan dengan ludah.
Baca Juga: Mitos atau Fakta, Menggunakan Pelumas Dapat Memicu Kanker Rahim?