Bali, Sonora.ID - Periode Januari hingga Juli musim tanam padi di Kabupaten Tabanan tahun ini mendapat serangan berbagai organisme pengganggu tanaman (OPT).
Dalam enam bulan ini, tanaman padi yang diserang oleh salah satu OPT yakni tikus mencapai 527 hektare. Dari jumlah itu, 124 hektare mengalami puso (gagal panen).
Data di Dinas Pertanian Tabanan, dari 527 hektare lahan yang diserang tikus, terluas di Kecamatan Kerambitan, yakni 254 hektare, seperti Sonora Bali kutip dari Tribun Bali.
Baca Juga: Sempat Dibatasi, Mulai 8 Agustus Pasar Galiran Klungkung Kembali Dibuka 24 Jam
Disusul Kecamatan Tabanan seluas 107 hektare dan Penebel seluas 93 hektare. Lahan di kecamatan lain juga diserang namun jumlahnya sedikit.
"Di tahun ini, dari Januari hingga pertengahan Juli, ada beberapa serangan OPT di Tabanan. Salah satunya yang terbesar adalah serangan tikus yang mencapai 527 hektare. Serangan paling parah itu terjadi di Bulan Mei dan Juni," ungkap Koordinator Pengawas OPT Dinas Pertanian Tabanan, I Nengah Durmita, Selasa (4/8/2020).
Untuk menekan serangan massif tikus terhadap tanaman padi, sudah dilakukan pengendalian cara massal dan berkali-kali lanjut Durmit.