Sonora.ID – Update terkini mengenai ledakan dahsyat yang terjadi di Beirut, Lebanon pada Selasa (4/8/2020) setidaknya memakan korban jiwa hingga 100 orang, dan lebih dari 4.000 orang terluka, dilansir dari Theguardian.com yang mengutip dari Red Cross.
Hal ini diungkapkan oleh Gubernur Beirut, Marwan Abboud kepada salah satu stasiun radio lokal bahwa lebih dari 100 orang masih hilang, termasuk beberapa petugas pemadam kebakaran.
"Beirut tidak pernal melalui apa yang dilalui kemarin," ujar Abboud.
Baca Juga: Pemicu Ledakan di Lebanon, Apa itu Pupuk Amonium Nitrat?
Setelah bencana besar ini, ada beberapa kebingungan mengenai jumlah korban yang meninggal. Pejabat Palang Merah di Beirut sebelumnya mengatakan bahwa diperkirakan jumlah korban bisa mencapai 100 orang.
Namun, sekarang nampaknya jumlah kematian akibat bencana tersebut akan lebih dari 100. Hal ini dikarenakan masih banyak orang yang hilang dan belum ditemukan.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, mengatakan ada satu orang warga negara Indonesia yang luka namun kondisi sudah stabil.
Baca Juga: Ledakan di Lebanon Tewaskan 73 Orang, Pupuk Pertanian Disinyalir Jadi Penyebabnya
"Ada satu WNI yang mengalami luka-luka (inisial NNE). Staf KBRI sudah berkomunikasi melalui video call dengan yang bersangkutan. Kondisinya stabil, bisa bicara dan berjalan," kata Faizasyah.
Dia menambahkan yang bersangkutan sudah diobati oleh dokter rumah sakit dan sudah kembali ke apartmennya di Beirut.