Makassar, Sonora.ID- Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah angkat bicara terkait anjloknya perekonomian Sulsel pada kuartal 2 tahun ini. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) baru-baru ini, tidak bisa serta merta dijadikan tolak ukur secara menyuluruh,lantaran data dihitung per tiga bulan.
Dirinya pun tak menampik,ekonomi Sulsel menurun pada kuartal kedua. Namun menurutnya, penurunan tersebut disebabkan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan kebijakan lainnya terkait penanganan Covid-19.
"Artinya tiga bulan ini di awal pandemi, puncak pelaksanaan PSBB dan sebagainya. Kan lucu kalau tiba-tiba pertumbuhan kita naik saat pandemi. Coba berikan pencerahan kepada masyarakat, ini baru kuartal kedua," ujar Nurdin Abdullah kepada awak media, baru-baru ini.
Baca Juga: Ekonomi Sulsel Kembali Anjlok, BPS: Tumbuh Negatif 3,87 Persen
Olehnya itu, ia meyakinkan masyarakat bahwa,pada kuartal ketiga mendatang, ekonomi Sulsel akan kembali bangkit. Terlebih,selama pandemi Covid-19 sejumlah sektor seperti Pertanian dan ekspor tetap meningkat. Sisanya yakni sektor perdagangan dan konstruksi yang nantinya semakin didorong untuk terus bergeliat.
"Kuartal ketiga, percaya saja pertumbuhan ekonomi kita di atas empat persen. Itu berasalan, sektor perdagangan mulai bergeliat, konstruksi sudah jalan, sektor pertanian sudah tinggi, ekspor kita naik. Waktu PSBB bagaimana mau belanja kalau di rumah," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Bappelitbangda Sulsel Junaedi Bakri mengatakan, angka minus juga diakibatkan adanya kebijakan refokusing dan realokasi serta penetapan PSBB di Makassar dan Gowa.
Baca Juga: Ekonomi Anjlok Karena Covid-19, Investasi Sulsel Justru Naik
Pertumbuhan ekonomi secara nasional mengalami kontraksi yang sangat dalam,sehingga nyaris seluruh provinsi tidak bisa tumbuh positif termasuk Sulawesi Selatan.
"Tidak bisa dipungkiri bahwa penerapan PSBB berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi khususnya di sektor perdagangan selain itu kebijakan pemerintah pusat terkait refokusing dan realokasi anggaran berimplikasi melambatnha sektor konstruksi," kata Junaedi.
Oleh karena itu, Pemprov Sulsel sementara mendorong kembali kegiatan konstruksi yang bersumber dari belanja pemerintah. Sedangkan khusus untuk sektor perdagangan secara perlahan di fase kehidupan new normal ini terus bergerak dibarengi dengan mulai aktifnya kegiatan pembelajaran meski masih dilakukan secara virtual.