Banjarmasin, Sonora.ID – Perkembangan terkini perekonomian kembali dirilis Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimatan Selatan.
Selama triwulan II tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan rupanya mengalami kontraksi -2,61% year on year atau lebih rendah dari triwulan I yang justru tumbuh 4,18% year on year.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan, Amanlison Sembiring, mengatakan bahwa dari sisi permintaan, kontraksi perekonomian didorong oleh kontraksi konsumsi pemerintah, impor dan konsumsi rumah tangga.
Baca Juga: INDEF: Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan Ii Minus 3,8%
Sedangkan dari sisi sektoral, kontraksi perekonomian bersumber dari kontraksi kinerja pertambangan dan penggalian, serta industri pengolahan dan pertanian.
“Jika dilihat dari sisi permintaan, konsumsi pemerintah mengalami kontraksi sebesar -5,36%, seiring penurunan belanja pegawai akibat penyesuaian pembayaran THR,” tuturnya dalam rilis perekonomian Kalimantan Selatan, beberapa waktu lalu.
Hal ini rupanya juga sejalan dengan realokasi anggaran dalam rangka penyaluran stimulus fiskal untuk penanggulangan dampak CoVID-19.
Penurunan impor barang modal dan impor barang konsumsi turut berdampak pada kontraksi sebesar -3,71%. Termasuk juga adanya kontraksi -3,30% di sektor konsumsi rumah tangga akibat terbatasnya aktivitas dan mobilitas masyarakat karena adanya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) beberapa waktu lalu.