“Investasi mengalami kontraksi sebesar -1,85% akibat penundaan beberapa proyek seiring pandemi CoVID-19 dan realokasi belanja modal pemerintah untuk penanganan,” tambahnya lagi.
Apabila dilihat dari tiap sektor, memang terjadi kontraksi yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi di triwulan II tahun ini menjadi minus.
Terlebih karena masifnya penyebaran virus Corona, sektor ekspor impor turut tergerus.
Mengingat terjadinya penurunan permintaan terhadap komoditas batu bara dan Crude Palm Oil (CPO) oleh negara mitra dagang utama, akibat kebijakan lockdown dan over supply pasokan.
Baca Juga: BPS Catat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Kuartal II 2020 Minus 5,32 Persen
Sebut saja India, Singapura dan Tiongkok , yang selama ini menjadi negara tujuan ekspor komoditas andalan, yang saat ini berada di ambang resesi.