Manado, Sonora.ID - Jalan putus memberikan keberkahan bagi warga yang terdampak banjir, setiap kendaraan roda dua yang akan menyeberangi jalan putus dipikul oleh warga setempat, sebab sangat sulit untuk dilewati kendaraan.
Desa Pakuku Jaya kecamatan Tomini kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, salah satu desa yang terisolir akibat banjir.
Dengan memanfaatkan jalan dan jembatan yang putus akibat di terjang banjir, warga mengais rezeki untuk menambah penghasilan mereka.
Warga membentuk kelompok yang terdiri dari empat orang, memikul setiap kendaraan roda dua dan barang bawaan untuk menyeberang di jalan putus, sebab masih banyak bebatuan sehingga menyulitkan pengendara roda dua untuk melintas.
Baca Juga: Akibat Tujuh ABK KM Sinabung Positif Covid-19 Ratusan Penumpang Ikuti Rapid Tes Mendadak
Meskipun tidak ditentukan besaran jasa yang harus diberikan, namun pengendara membayar antara Rp 10 ribu sampai Rp 20 ribu sekali lewat, sehingga setiap warga bisa meraup untung Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu rupiah kemudian dibagi rata untuk menambah penghasilan mereka.
“Tarif harga tidak ditentukan, adakalanya memberikan sejumlah lima ribu Rupiah, sepuluh ribu Rupiah juga 20 ribu Rupiah. Pendapatan per hari bisa terkumpul 300 ribu sampai 500 ribu dibagi rata kepada setiap anggota kelompok,“ kata Oning Ngahadu pemikul motor, di desa Pakuku Jaya, Tomini, Bolaang Monongdow Selatan, Minggu (9/8/2020).
Warga juga membuat jembatan darurat dari pohon kelapa di lokasi jalan putus, untuk mempermudah warga lain untuk melintas tidak terkecuali dengan pendistribusian bantuan sosial.
Baca Juga: Akibat Curah Hujan Tinggi, Jembatan Ambruk dan Dua Kecamatan Terisolasi