Bali, Sonora.ID - Para pertani garam di pesisir Karangdadi, Desa Kusamba, Klungkung terus mengeluh akibat lahan penggaraman mereka yang tergerus abrasi.
Bahkan ada petani garam yang harus berhenti, karena gubuk dan lahan penggaraman warga sempat hancur dihantam gelombang tinggi.
Seorang petani garam di pesisir Karangdadi Desa Kusamba I Ketut Kaping mengatakan bahwa kondisi abrasi di pesisir Karangdadi Desa Kusambe saat ini sudah sangat parah.
Bahkan Ketut Kaping mengakui bahwa dirinya yang sebelumnya memiliki lahan penggaraman sekitar 13 are, saat ini hanya tersisa 4 are.
Hal ini juga yang membuat dirinya tidak mampu lagi memproduksi garam.
Ketut Kapling menjelaskan jika dulu, pihaknya bisa menghasilkan garam berkualitas bagus sampai 40 kg dengan luasan 13 are.
Namun saat ini, pihaknya mengakui paling banyak hanya mampu memproduksi garam sekitar 7 kg.
Baca Juga: Pemprov Bali Beri Bantuan Stimulus ke 70 Kelompok Wanita Tani, Lewat Program P2L