Salah satu UMKM yang dapat bertahan dimasa pandemi covid-19 seperti sekarang ini adalah Fore Coffee.
Bahkan menurut penuturan Head of Business and Marketing Fore Coffee Shintia Xu, saat ini bisnis kopi yang digelutinya berangsung membaik dan kembali mengeliat.
Shintia menuturkan, memang pada saat pandemi seperti sekarang ini pelaku UMKM diharuskan untuk berjuang jauh lebih keras dari biasanya.
Lantaran pandemi covid-19 ini merupakan pandemi pertama kali yang mampu mengoncang ekonomi Indonesia maupun dunia.
Baca Juga: Belanja Infrastruktur 2021 untuk Penguatan Infrastruktur Digital dan Penunjang Dasar
Untuk dapat bertahan, Fore Coffee sendiri melakukan beberapa langkah agar dapat beradaptasi di situasi yang terbilang baru ini.
"Buat temen-temen UMKM yang lain mungkin harus mengidentifikasi dulu mana yang lemak dan mana yang otot, karena kita perlu memangkas yang tidak terlalu penting. Namanya bisnis yang ingin berkembang, kalau tidak ada kebutuhan yang dipangkas ya harus bisa grow-up, hal ini dilakukan agar cashflow tetap ada," tutur Shintia.
Shintia juga menegaskan bahwa untuk dapat bertahan, maka harus meneliti keinginan dari konsumen itu sendiri.
"Hal ini lah yang memicu hadirnya Fore Coffe dalam ukuran 1 liter, karena itu bentuk permintaan dari customer yang kita dengarkan," tutur Shitia Xu.
Baca Juga: Presiden Jokowi Sampaikan Asumsi Ekonomi Makro 2021
Pertimbangan Fore Coffee selain mendengarkan customer adalah menyesuaikan dengan keadaan yang saat ini terjadi di Indonesia.
Saat pandemi orang akan lebih sering melakukan aktivitas di rumah, seperti bekerja dari rumah atau bahkan belajar dari rumah.
Maka konsep Fore Coffee dalam kemasan satu liter dirasa sangatlah tepat untuk dipasarkan di tengah pandemi covid-19 seperti sekarang ini.
Ternyata pertimbangan Shintia mengenai hal tersebut disambut baik oleh konsumen Fore Coffee, hal ini terlihat dari omset yang didapat Fore Coffee sejak bulan Juni hingga sekarang yang mengalami kenaikan.
Baca Juga: Pemerintah Upayakan Perluasan Basis Pajak dan Optimalkan PNBP pada Tahun 2021
Senada dengan Shintia Xu, Ketua Umum Komunitas Ikatan UKM Bisnis Indonesia (IKUBI), Ir Jarot Trisunu menuturkan bahwa disaat yang kritis seperti sekarang ini memang penting mendengarkan permintaan dan keinginan dari konsumen.
Selain mendengarkan permintaan konsumen saat ini adalah kesempatan yang tepat untuk terjun langsung ke dunia digital.
Meski ketika kita masuk ke platform digital, maka persaingan baru harus kita hadapi.
"Ketika terjun ke dunia digital maka harus siap menghadapi pertarungan bebas dari brand besar dan juga brand kecil, hal ini akan menjadi sebuah tantangan dan juga kesempatan baru," tutur Jarot.
Jarot sebagai Ketua Umum IKUBI juga menuturkan bahwa pada saat pandemi saat ini penggunaan platfrom digital sangat membantu usaha dari UMKM di Indonesia.
Baca Juga: Belanja Infrastruktur 2021 untuk Penguatan Infrastruktur Digital dan Penunjang Dasar
"Mau gak mau, suka gak suka, kita harus melakukan transformasi digital. Karena dengan transformasi digital kecepatan kita memasarkan produk akan meningkat," ungkap Jarot.
Platfrom digital ini dinilai sangat menguntungkan bagi konsumen maupun bagi penjual. Karena dengan kondisi seperti sekarang ini para konsumen akan lebih memilih toko atau UMKM yang meminimalisir kontak langsung.
Jarot juga menjelaskan bahwa selain menuruti keinginan konsumen dan juga memasuki dunia digital maka para pelaku UMKM harus mengerti apa yang saat ini tengah dihadapi dan tantangan pada dunia digital.
Karena bisnis di dunia digital sangat berbeda dengan bisnis konvensional seperti yang dilakukan. Jika tidak melakukan gerak perubahan yang cepat, akan merugikan pelaku UMKM itu sendiri.
"Orang yang biasa bisnis di zona nyaman akhirnya banyak pelaku UMKM malas melakukan perubahan besar dan cepat. mau gak mau suka gak suka harus belajar dan mengeluti usaha dengan mengunakan platfrom digital," tutup Jarot.
Baca Juga: Alokasi Belanja Negara 2021 untuk Sektor Kesehatan dan Pendidikan