Bandung, Sonora.ID - Era globalisasi menciptakan sensitivitas dan kompleksitas semakin kuat. Kondisi ini pun mendorong banyak hal semakin tidak menentu. Untuk itulah peran corporate communication semakin penting. Karena dalam dunia yang kompleks ini, begitu mudah muncul persepsi, yang jika tidak ditangani dengan tepat bisa berbahaya.
Demikian disampaikan Former VP Corporate Communication Garuda & Citilink Indonesia Benny Butarbutar dalam peluncuran buku “Corporate Communication: Praktik Terbaik Komunikasi Perusahaan” karya N Nurlaela Arief melalui zoom meeting, Senin (17/8/2020).
Media and Communication Advisor to BOD of Bulog ini mencontohkan beberapa kasus di maskapai Indonesia yang sangat membutuhkan penanganan Corporate Communication. Mulai dari persoalan menu yang dibawa ke ranah hukum, dugaan pilot menggunakan narkoba, hingga kasus korupsi, membutuhkan penanganan cepat Corcom. Jika tidak, saham akan jatuh, begitupun nama perusahaan.
Baca Juga: Sering Dikritik Klien? Perhatikan Hal-Hal Berikut Sebelum Bikin Logo
“Dalam menghadapi krisis, harus ada respos yang cepat. Standarnya ga lebih dari 1 jam. Tapi kenyataannya, tidak banyak humas ataupun perusahaan yang bisa,” ujar Benny.
Dalam krisis, tim corporate communication secara simultan bergerak cepat. Mereka menentukan siapa yang akan menemui BOD, siapa yang berhadapan dengan media, siapa yang menangani stakeholder. Formula yang digunakan sangat beragam berdasarkan pengetahuan dan pengalaman agar persoalan tidak menjadi lebih besar.
Namun persoalannya, masih ada staf yang kemampuannya kurang dalam membangun strategic thinking sehingga buntu dalam strategic planning. Ketika itu terjadi maka sulit untuk menyelesaikan persoalan. Bahkan dalam sebuah penelitian disebutkan, 72 persen karyawannya tidak sepenuhnya memahami strategi perusahaannya.