Sementara, Manager of Export Sales Zulhajriani Nur mengungkapkan, market ekspor Semen Tonasa tetap optimistis bisa mendulang peningkatan penjualan, kendati pemasaran produk semen makin berat akibat dampak pandemi virus corona.
"Kami harapkan ada peningkatan dari tahun 2019. Tapi kami pertimbangkan juga bahwa dampak dari pandemi Covid-19 terjadi di seluruh negara, sehingga beberapa negara mengalami penurunan demand terutama di bulan April 2020," beber Zulhajriani.
Market semen tahun ini, kata Zulhajriani, masih ke Dili, Timor Leste.
Baca Juga: Perubahan Iklim Pengaruhi Turunnya Produksi Kakao
Setelah lockdown di bulan April kini permintaan berangsur naik kembali di bulan Mei hingga saat ini bisa mencapai volume sampai dengan semester 1 di atas 100%.
Adapun rencana market baru di semester 2 yaitu ke negara Fiji.
"Hal ini menjadi semangat korporasi untuk terus berbenah tidak hanya dari sisi produksi dan distribusi serta pelayanan transportasi laut, akan tetapi produkvititas di seluruh lini perusahaan tetap ditingkatkan dalam mendukung korporasi menuju pasar dunia," pungkasnya.
Baca Juga: Masuki New Normal, Pelindo IV Ekspor Perdana 18 Ton Serabut Kelapa ke China