Sebut saja Pelabuhan Pantoloan, Kendari, Balikpapan, Ambon, Jayapura dan Bitung. Dengan komoditas unggulan yang diekspor yaitu hasil perikanan, perkebunan dan kehutanan seperti plywood dari Papua.
Dari pelabuhan-pelabuhan tersebut, komoditas unggulan masing-masing wilayah dikirim ke luar negeri melalui Pelabuhan Makassar sebagai hub.
“Bahkan untuk Bitung tidak lagi melalui Pelabuhan Makassar, tetapi langsung mengirim komoditas yang ada ke Davao, Filipina,” ujarnya.
Baca Juga: Dongkrak Laba di Tengah Pandemi, Pelindo Genjot dengan Strategi
Prasetyadi menambahkan, bagi daerah, pendapatan dari pajak ekspor akan langsung masuk ke kas daerah. Sehingga otomatis menambah jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Ketika belum ada direct call dan direct export dari Makassar, pajak ekspor masuk ke daerah lain padahal barang yang diekspor dari KTI. Selain itu, masyakarat luar juga mengenal barang yang dikirim berasal dari Surabaya atau Jakarta, sementara yang sebenarnya adalah komoditas yang diekspor berasal dari wilayah-wilayah di KTI,” tukasnya.