Banjarmasin, Sonora.ID – Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Tahun 2020 Kalimantan Selatan yang diprioritaskan untuk penanganan dampak Covid-19 di masyarakat, diyakini mampu meningkatkan kualitas dan efisiensi keuangan.
Termasuk untuk membiayai penyelenggaraan pembangunan daerah serta pelayanan terhadap masyarakat Kalimantan Selatan.
Disampaikan Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor, dalam Rapat Paripurna di DPRD Provinsi, Senin (24/08), pihaknya terus berupaya memulihkan sektor perekonomian daerah yang sangat terdampak Covid-19 yang berlangsung sejak Maret lalu.
Baca Juga: Pemprov Sumatera Utara Percepat Realisasi APBD, Demi Peningkatan Stimulus Ekonomi dan Kesehatan
“Perubahan komposisi APBD ini diharapkan segala permasalahan mampu teratasi,” sebutnya.
Dalam rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, Supian HK, Sahbirin memaparkan APBD Perubahan 2020 dengan proyeksi pendapatan daerah sebesar Rp 6.656.475.428.911, atau turun 7,94% sebesar Rp 574.429.735.089 dari anggaran tahun lalu yang mencapai Rp 7.230.905.164.000.
Sementara itu, belanja daerah dianggarkan sebesar Rp 7.047.518.382.972 yang juga mengalami penurunan, yakni 7,04% atau setara Rp 533.386.781.028 dari tahun lalu yang mencapai Rp 7.580.905.164.000.
Baca Juga: Dongkrak Ekonomi di Kuartal III, Jokowi Minta Segera Realisasikan Belanja APBD