Banjarmasin, Sonora.ID - Harga gas elpiji 3 kilogram tabung melon yang kembali meroket di Banjarmasin mendapat tanggapan dari Pemerintah Kota.
Harganya di pasaran yang tembus Rp 40 ribu per tabung, tentulah sangat tidak manusiawi.
Naiknya harga gas bersubsidi hingga berkali-kali lipat dari Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp17.500 ini rupanya bukanlah cerita baru.
Persoalannya seolah jadi momok yang tak pernah terselesaikan, padahal berbagai cara sudah ditempuh Pemko Banjarmasin untuk mengatasinya.
Baca Juga: Harga Tabung Melon Kembali Melonjak, Oknum Pedagang Diduga 'Bermain'
Yang paling baru dilakukan, Pemko sudah membuat regulasi untuk menerapkan distribusi secara tertutup.
Bagi warga yang betul-betul berhak menerima subsidi, seperti warga miskin dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) diberikan 'kartu sakti', yang berfungsi untuk mendapat pelayanan prima dan kestabilan harga dari pangkalan.
Pemegang kartu harus diprioritaskan untuk dapat membeli gas sesuai HET.
Kendati sudah dilakukan pendistribusian tertutup, faktanya masih ada saja keluhan dari warga terkait tinggi harga gas di pasaran dan juga kelangkaan yang kerap terjadi.
Baca Juga: Jelang Tahun Baru Islam 2020, Stok BBM dan LPG di Sumbagsel Aman